Kamis, 17 April 2014

FF : Code Name Blue - (Chapter 1)



Tittle : Code Name Blue
Genre : Brotherhood, family, comedy(?)
Length : Chaptered (1)

Little Notes
Aku kembali setelah menulis selembar latar belakang paling absurd sedunia *Tolong abaikan saya*
Turut berduka cita untuk tenggelamnya Sunaken Sewol /(**)\

Main Cast :
- CNBLUE's Member
- Park Bo Young as Deputy Sherrif of Busan

Other Cast :
Find by yourself

“Baiklah, aku akan kembali ke pelabuhan. Kau Jungshin kembalilah jadi koki restoran kecil Namsan, kau Minhyuk kembalilah sebagai model di Seoul dan kau Jonghyun kembalilah kerumah ibumu serta tinggalkan komputerku sekarang”, ujar namja tampan bernama Jung Yonghwa itu dengan dingin.

>> BUSAN

Busan selalu sibuk setiap harinya, tak ada hari tanpa kesibukan di kota terbesar nomor dua Korea Selatan ini. Termasuk di sebuah rumah kecil yang berjarak tidak jauh dari pelabuhan besar Kota Busan itu. Empat namja itu selalu sibuk dengan kegiatan mereka sehari-hari.

“Hyung, bisakah kau matikan komputer itu? Aiish, taptaphae”, ujar seorang namja yang sedang melipat kain dari jemuran kecil yang ada diruang keluarga(?) mereka pada seorang namja yang sedang fokus dengan komputernya.

“Aiigoo, bisakah kau hanya lewat dari hadapanku, kau menutupi pandanganku”, kata seorang namja lainnya yang sedang mengunyah pisang sambil menonton acara reality show pada namja yang melipat kain.

Namja pelipat kain melempar sebuah kaus kaki ke wajah namja yang sedang menonton acara televisi itu.

“Ya!! Kang Minhyuk!! Neo jugeolle ??”, umpat namja pemakan pisang pada namja pelipat kain yang ternyata bernama Kang Minhyuk *Mianhae oppa*.

“Jungshin, Lee Jungshin, bisakah kau tidak berisik?? Aku sudah hampir mencapai level tertinggi sekarang”, sambung namja pemain komputer pada namja pemakan pisang yang ternyata bernama Lee Jungshin *Mian lagi oppa*.

Minhyuk dan Jungshin hanya saling mengerucutkan bibir.

Tiba-tiba dari sebuah pintu kamar terbuka, namja dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi keluar membawa bantal. “Apakah kalian ingin mengalahkan kebisingan Kota Busan??”, tanyanya pada anggota keluarganya.

“Yaa Lee Jonghyun, apakah kau tidak mampu menjaga anak-anak ini agar tetap diam selama aku tidur??”, tanya namja itu pada namja pemain komputer  *tau sendiri apa yang bakal author tulis*.

Sekarang namja itu menuju ke kamar mandi, ia menyeka wajahnya dengan air, menggosok giginya dan mulai merapikan rambutnya yang berantakan. Terlihat sosok yang berkarisma di cermin yang sedang ia tatap, ia benar-benar menikmat pemandangan indah yang terpantul dari wajahnya itu sendiri *Author suka banget bagian ini*.

“Jonghyun ah, apakah kau sudah memeriksa website kita hari ini? Apakah ada kasus yang harus kita tangani?”, tanya namja tampan yang baru saja merapikan dirinya.

“Sudah, tidak ada kasus apapun hyung. Sudahlah hyung, kau terlalu optimis. Kau taukan kita bukan detektif yang cukup terkenal untuk dihubungi orang-orang yang membutuhkan jasa datektif”, jawab Jonghyun yang tanpa henti terus mngklik mousenya.

“MM,, Jonghyun hyung benar hyung. Kau ingatkan kasus terakhir kita apa? Kita hanya diperlukan untuk mencari seekor burung pipit milik anak TK. Ya setingkat itulah kita hyung, setingkat detektif untuk anak TK yang selalu lupa meletakkan barangnya”, tambah Minhyuk.

“Yang lebih parah lagi kau ingat anak TK yang pertama kali kita tolong?? Dia malah mengira kita akan merampas tas sekolahnya, padahal kita kan mau membantunya menyebrangi jalan”, celetuk Jungshin yang tiada henti memakan setandan pisang.

“Yonghwa hyung, kembalilah bekerja di pelabuhan. Aku yakin kau masih ahli dalam bidang perhitungan keuntungan itu dan semua pengelola kapal itu pasti akan memberikanmu jabatan yang penting disana”, tambah Jonghyun yang berusaha mendinginkan suasana.

“Baiklah, aku akan kembali ke pelabuhan. Kau Jungshin kembalilah jadi koki direstoran kecil Namsan, kau Minhyuk kembalilah sebagai model di Seoul dan kau Jonghyun kembalilah kerumah ibumu serta tinggalkan komputerku sekarang”, ujar namja tampan bernama Jung Yonghwa itu dengan dingin.

Ketiganya hanya berhenti beraktivitas sambil menatap Yonghwa yang kini berdiri di tengah ruangan sambil berkacak pinggang.

“Hyung, mianhamnida, aku hanya ingin berpikir realistis”, ucap Jonghyun berusaha menenangkan Yonghwa.

“Aku juga berbicara realistis Jonghyun ah”, jawab Yonghwa.

Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin adalah empat namja yang tergila-gila dengan dunia detektif. Mereka dipertemukan di Seoul saat keempatnya menghadiri fansign seorang penulis novel misteri terkenal di Korea Selatan. Dengan hobi dan visi untuk menaklukkan misteri, mereka pun berkeputusan untuk menjadi detektif di Busan. Kota Busan memang kota dengan penghasilan yang lumayan besar, namun ada banyak cerita di balik penghasilan mereka itu. “I’m Loner Agency”, nama agency detektif keempat namja itu, ingin mengungkapkan rahasia-rahasia di balik penghasilan besar itu, adakah faktor lain dari tingginya penghasilan masyarakat Busan itu.

Seperti perdebatan mereka sebelumnya, pada kenyataannya hingga kini belum ada kasus khusus yang bersangkutan dengan misi awal perjalanan mereka. Hal ini membuat mereka frustasi dan hanya melakukan hal-hal yang mereka senangi tanpa mempertimbangkan perasaan Yonghwa yang rela memakai rumah warisan ayah dan ibunya yang seharusnya bisa ia jual untuk memulai usaha perpajakan.

“Ting tong”

Tiba-tiba keheningan terpecah oleh suara bel rumah mereka. Minhyuk yang tadinya membeku sepertinnya mendapatkan kembali kesadarannya dan membuka pintu rumah mereka.

Seorang yeoja dengan coat abu-abunya memasuki rumah mereka.

“Annyeong haseyo, jeoneun Park Bo Young inmida”

*

*

*

*

(TBC)

1 komentar: