Tittle
: Code Name Blue
Genre
: Brotherhood, family, comedy(?)
Length
: Chaptered (1)
Little
Notes
Aku
kembali setelah menulis selembar latar belakang paling absurd sedunia *Tolong
abaikan saya*
Turut
berduka cita untuk tenggelamnya Sunaken Sewol /(**)\
Main Cast :
- CNBLUE's Member
- Park Bo Young as Deputy Sherrif of Busan
Other Cast :
Find by yourself
“Baiklah, aku akan kembali ke pelabuhan. Kau Jungshin kembalilah jadi koki restoran kecil Namsan, kau Minhyuk kembalilah sebagai model di Seoul dan kau Jonghyun kembalilah kerumah ibumu serta tinggalkan komputerku sekarang”, ujar namja tampan bernama Jung Yonghwa itu dengan dingin.
>> BUSAN
Busan
selalu sibuk setiap harinya, tak ada hari tanpa kesibukan di kota terbesar
nomor dua Korea Selatan ini. Termasuk di sebuah rumah kecil yang berjarak tidak
jauh dari pelabuhan besar Kota Busan itu. Empat namja itu selalu sibuk dengan
kegiatan mereka sehari-hari.
“Hyung,
bisakah kau matikan komputer itu? Aiish, taptaphae”, ujar seorang namja yang
sedang melipat kain dari jemuran kecil yang ada diruang keluarga(?) mereka pada
seorang namja yang sedang fokus dengan komputernya.
“Aiigoo,
bisakah kau hanya lewat dari hadapanku, kau menutupi pandanganku”, kata seorang
namja lainnya yang sedang mengunyah pisang sambil menonton acara reality show
pada namja yang melipat kain.
Namja
pelipat kain melempar sebuah kaus kaki ke wajah namja yang sedang menonton
acara televisi itu.
“Ya!!
Kang Minhyuk!! Neo jugeolle ??”, umpat namja pemakan pisang pada namja pelipat
kain yang ternyata bernama Kang Minhyuk *Mianhae oppa*.
“Jungshin,
Lee Jungshin, bisakah kau tidak berisik?? Aku sudah hampir mencapai level
tertinggi sekarang”, sambung namja pemain komputer pada namja pemakan pisang
yang ternyata bernama Lee Jungshin *Mian lagi oppa*.
Minhyuk
dan Jungshin hanya saling mengerucutkan bibir.
Tiba-tiba
dari sebuah pintu kamar terbuka, namja dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi
keluar membawa bantal. “Apakah kalian ingin mengalahkan kebisingan Kota Busan??”,
tanyanya pada anggota keluarganya.
“Yaa
Lee Jonghyun, apakah kau tidak mampu menjaga anak-anak ini agar tetap diam
selama aku tidur??”, tanya namja itu pada namja pemain komputer *tau sendiri apa yang bakal author tulis*.
Sekarang
namja itu menuju ke kamar mandi, ia menyeka wajahnya dengan air, menggosok
giginya dan mulai merapikan rambutnya yang berantakan. Terlihat sosok yang
berkarisma di cermin yang sedang ia tatap, ia benar-benar menikmat pemandangan
indah yang terpantul dari wajahnya itu sendiri *Author suka banget bagian ini*.
“Jonghyun
ah, apakah kau sudah memeriksa website kita hari ini? Apakah ada kasus yang
harus kita tangani?”, tanya namja tampan yang baru saja merapikan dirinya.
“Sudah,
tidak ada kasus apapun hyung. Sudahlah hyung, kau terlalu optimis. Kau taukan
kita bukan detektif yang cukup terkenal untuk dihubungi orang-orang yang
membutuhkan jasa datektif”, jawab Jonghyun yang tanpa henti terus mngklik
mousenya.
“MM,,
Jonghyun hyung benar hyung. Kau ingatkan kasus terakhir kita apa? Kita hanya
diperlukan untuk mencari seekor burung pipit milik anak TK. Ya setingkat itulah
kita hyung, setingkat detektif untuk anak TK yang selalu lupa meletakkan
barangnya”, tambah Minhyuk.
“Yang
lebih parah lagi kau ingat anak TK yang pertama kali kita tolong?? Dia malah
mengira kita akan merampas tas sekolahnya, padahal kita kan mau membantunya
menyebrangi jalan”, celetuk Jungshin yang tiada henti memakan setandan pisang.
“Yonghwa
hyung, kembalilah bekerja di pelabuhan. Aku yakin kau masih ahli dalam bidang
perhitungan keuntungan itu dan semua pengelola kapal itu pasti akan
memberikanmu jabatan yang penting disana”, tambah Jonghyun yang berusaha
mendinginkan suasana.
“Baiklah,
aku akan kembali ke pelabuhan. Kau Jungshin kembalilah jadi koki direstoran
kecil Namsan, kau Minhyuk kembalilah sebagai model di Seoul dan kau Jonghyun
kembalilah kerumah ibumu serta tinggalkan komputerku sekarang”, ujar namja
tampan bernama Jung Yonghwa itu dengan dingin.
Ketiganya
hanya berhenti beraktivitas sambil menatap Yonghwa yang kini berdiri di tengah
ruangan sambil berkacak pinggang.
“Hyung,
mianhamnida, aku hanya ingin berpikir realistis”, ucap Jonghyun berusaha
menenangkan Yonghwa.
“Aku
juga berbicara realistis Jonghyun ah”, jawab Yonghwa.
Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin adalah empat namja yang
tergila-gila dengan dunia detektif. Mereka dipertemukan di Seoul saat
keempatnya menghadiri fansign seorang penulis novel misteri terkenal di
Korea Selatan. Dengan hobi dan visi untuk menaklukkan misteri, mereka pun
berkeputusan untuk menjadi detektif di Busan. Kota Busan memang kota dengan
penghasilan yang lumayan besar, namun ada banyak cerita di balik penghasilan
mereka itu. “I’m Loner Agency”, nama agency detektif keempat namja itu, ingin
mengungkapkan rahasia-rahasia di balik penghasilan besar itu, adakah faktor
lain dari tingginya penghasilan masyarakat Busan itu.
Seperti perdebatan mereka sebelumnya, pada kenyataannya hingga kini belum
ada kasus khusus yang bersangkutan dengan misi awal perjalanan mereka. Hal ini
membuat mereka frustasi dan hanya melakukan hal-hal yang mereka senangi tanpa
mempertimbangkan perasaan Yonghwa yang rela memakai rumah warisan ayah dan
ibunya yang seharusnya bisa ia jual untuk memulai usaha perpajakan.
“Ting tong”
Tiba-tiba keheningan terpecah oleh suara bel rumah mereka. Minhyuk yang
tadinya membeku sepertinnya mendapatkan kembali kesadarannya dan membuka pintu
rumah mereka.
Seorang yeoja dengan coat abu-abunya memasuki rumah mereka.
“Annyeong haseyo, jeoneun Park Bo Young inmida”
*
*
*
*
(TBC)
lanjut miii (y)
BalasHapus